Halaman

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Sabtu, 02 April 2011

SEDEKAH ABU BAKAR ASH-SHIDIQ SAAT PERANG TABUK

SEDEKAH ABU BAKAR ASH-SHIDIQ SAAT PERANG TABUK


Abu Bakar ash-Shiddiq adalah manusia terbaik dari kalangan umat Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah SAW. Beliau juga menobatkannya khalîl atau kekasih terdekat bagi beliau. Faktor utamanya bukan hanya karena banyaknya amal yang beliau lakukan, tapi juga karena ketulusan hatinya. Hatinya serba tulus untuk Allah dan Rasul-Nya.

Pada saat Rasulullah SAW mengumumkan agar kaum Muslimin menyumbangkan harta mereka untuk dana perang Tabuk, Abu Bakar membawa seluruh hartanya kepada Rasulullah SAW. “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” tanya Rasulullah kepada Abu Bakar.

“Allah dan Rasul-Nya?” jawab Abu Bakar tanpa keraguan dalam dirinya sedikitpun.
“Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan sepenuh hati tak menyisakan apapun melainkan apa yang ia cintai,” demikian komentar Imam al-Ghazali tentang kisah beliau ini.
ketulusan hati itu membawa Abu Bakar menjadi orang yang paling kenal dengan Allah di antara umat Rasulullah SAW yang lain. Abu Bakar Radhiallâhu’anhu mengorbankan segalanya untuk Allah dan Rasulullah SAW
Hingga, hidupnya begitu miskin setelah mengucapkan ikrar Islam di hadapan Rasulullah. Padahal, sebelumnya Abu Bakar adalah saudagar kaya raya yang disegani di Quraisy.

Abdullah bin Umar bercerita: Suatu ketika Rasulullah SAW duduk, Di samping beliau ada Abu Bakar ash shidiq memakai jubah kasar, di bagian dadanya ditutupi dengan tambalan. Malaikat Jibril turun menemui Rasulullah SAW dan menyampaikan salam Allah kepada Abu Bakar.
“Hai Rasulullah, kenapa aku lihat Abu Bakar memakai jubah kasar dengan tambalan penutup di bagian dadanya?” tanya Malaikat Jibril.


“Ia telah menginfakkan hartanya untukku ( untuk kepentingan dakwah: pen).” Sabda beliau
“Sampaikan kepadanya salam dari Allah dan sampaikan kepadanya: Tuhanmu bertanya: Apakah engkau rela dengan kefakiranmu ini ataukah tidak rela?”

Rasulullah SAW menoleh kearah Abu Bakar,dan berbicara “Hai Abu Bakar, ini Jibril menyampaikan salam dari Allah kepadamu, dan Allah bertanya: Apakah engkau rela dengan kefakiranmu/kemiskinan ini ataukah tidak rela?”
Abu Bakar menangis dan menjawab: "Apakah aku akan murka kepada (takdir) Tuhanku!? (Tidak!) Aku ridha dengan (takdir) Tuhanku, Aku ridha akan (takdir) Tuhanku."
Semua miliknya habis untuk Allah dan Rasulullah SAW. Inilah ketulusan cinta. Cinta yang mengorbankan segalanya untuk Sang Kekasih, tak menyisakan apa-apa lagi selain Dia di hatinya. “Orang yang merasakan kemurnian cinta kepada Allah, maka cinta itu akan membuatnya berpaling dari pencarian terhadap dunia ” Demikian untaian kalimat tentang tasawuf cinta yang pernah terucap dari mulut mulia Sayidina Abu Bakar ash-Shiddiq.

"Barang siapa yang mengeluarkan dua macam harta fi sabilillah, maka ia akan dipanggil dari pintu surga… Wahai hamba Allah, sungguh ini perbuatan baik. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan shalat, akan dipanggil dari pintu shalat. Dan barang siapa yang ikut berjihad, ia akan di panggil dari pintu jihad. Dan barang siapa yang selalu melaksanakan puasa, akan dipanggil dari pintu yang memancarkan air yang segar. Dan barang siapa yang selalu memberikan sedekah, akan di panggil dari pintu sedekah".

Maka kemudian Abu Bakar r.a. bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bisa seseorang dipanggil dari semua pintu surga tadi?” Mendengar pertanyaan Abu Bakar r.a. itu bibir Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam terbuka lalu berkata, “Ya, dan aku sangat berharap engkau termasuk satu diantara orang yang dipanggil dari semua pintu surga.” (HR. Bukhari)

Subhanallah...




baca juga: ada sungai di dalam laut

1 komentar:

  1. thank nice infonya sangat menarik, silahkan kunjungi balik website kami http://bit.ly/2KFWNkJ

    BalasHapus